Dasar Sistem Basis Data


Pembahasan:
  • Apa yang dimaksud dengan Sistem Basis Data dan komponen-komponennya 
  • Abstraksi data yang menunjukkan bagaimana para pemakai (user) 'melihat' data 
  • Bahasa basis data yang menjadi media bagi pemakai (user) dalam berinteraksi dengan basis data 
  • Struktur sistem basis data secara keseluruhan 


Sistem Basis Data

Sistem Basis Data (DBMS) adalah suatu sistem yang mengelola data besar sehingga mempermudah dalam melakukan pengelolaan data dan memastikan data tersebut dapat digunakan dengan efisien. DBMS memungkinkan pengguna untuk memasukkan, mengubah, mengambil dan menghapus data dengan mudah dan aman.

DBMS juga memiliki kemampuan untuk melakukan tugas seperti pemodelan data, pembuatan laporan, pemeliharaan data dan memastikan integritas data. DBMS memiliki kemampuan untuk mengelola data yang besar dengan mudah dan efisien sehingga memudahkan pengguna dalam melakukan tugas-tugas tersebut.

DBMS dapat diterapkan pada berbagai jenis aplikasi, seperti sistem informasi perusahaan, sistem informasi kesehatan, sistem informasi pendidikan, dll. Dalam setiap aplikasi tersebut, DBMS memainkan peran penting dalam mengelola data dan memastikan data tersebut tersedia dan dapat digunakan dengan efisien.

Secara umum, DBMS memiliki beberapa komponen utama, seperti:
  1. Model data: Mengatur bagaimana data disimpan dan diorganisasi.
  2. Query language: Bahasa yang digunakan untuk mengambil data dari basis data.
  3. User interface: Bagian yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan memanipulasi data.
  4. Engine: Bagian yang melakukan tugas-tugas seperti menyimpan dan mengambil data.

Ada beberapa jenis model data yang digunakan dalam DBMS, antara lain:
  1. Model Hierarki: Menyimpan data sebagai struktur pohon yang menunjukkan hubungan antar data.
  2. Model Relasional: Menyimpan data sebagai tabel-tabel yang saling berhubungan.
  3. Model Objek Relasional: Menggabungkan konsep dari model hierarki dan model relasional.
  4. Model Objek: Menyimpan data sebagai objek-objek yang saling berhubungan dan memiliki properti dan perilaku tertentu.
DBMS juga memiliki beberapa fitur tambahan seperti pemulihan dalam keadaan darurat, pengaturan akses data, dan pemeliharaan integritas data.

Pemulihan dalam keadaan darurat memungkinkan DBMS untuk memulihkan data ke keadaan sebelum terjadi kegagalan sistem. Pengaturan akses data memungkinkan administrator untuk menentukan siapa yang dapat mengakses dan memanipulasi data. Pemeliharaan integritas data memastikan bahwa data yang tersimpan dalam DBMS sesuai dengan aturan yang ditentukan.

DBMS juga memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
  1. Efisiensi: DBMS membuat proses pengelolaan data lebih efisien dan cepat.
  2. Integritas data: DBMS memastikan integritas data dengan menerapkan aturan dan mekanisme pemeliharaan integritas.
  3. Fleksibilitas: DBMS membuat data dapat digunakan dalam berbagai aplikasi dan situasi.
  4. Keamanan: DBMS memastikan data aman dan terlindung dari akses yang tidak sah.
Dengan memahami konsep dasar dari DBMS, kita dapat memahami bagaimana sistem ini bekerja dan bagaimana memanfaatkan DBMS untuk mengelola data dengan efisien.


Abstraksi data 

adalah proses menyederhanakan informasi dan hanya menyimpan informasi yang esensial. Dalam DBMS, abstraksi data diterapkan untuk memastikan bahwa data dapat dikelola dengan efisien dan mempermudah proses pengambilan data.

Ada beberapa jenis abstraksi data yang digunakan dalam DBMS, antara lain:
  1. Abstraksi Logika: Menyederhanakan data dengan menyimpan informasi yang esensial dan menghilangkan informasi yang tidak relevan.
  2. Abstraksi Fisik: Menyederhanakan bagaimana data disimpan dan diorganisasi dalam memori atau media penyimpanan.
  3. Abstraksi Schema: Menyediakan representasi dari struktur data dan menentukan bagaimana data tersebut dapat diorganisasi dan disimpan.
Astraksi data juga memiliki beberapa tingkatan, antara lain:
  1. Tingkat Konceptual: Menyediakan representasi high-level dari data yang menggambarkan entitas, atribut, dan hubungan antar entitas.
  2. Tingkat Logika: Menyediakan representasi data yang menggambarkan bagaimana data disimpan dan diorganisasi dalam basis data.
  3. Tingkat Fisik: Menyediakan representasi data yang menggambarkan bagaimana data disimpan dan diorganisasi dalam memori atau media penyimpanan.



Bahasa Basis Data

Bahasa dalam basis data adalah bahasa yang digunakan untuk mengakses dan memanipulasi data dalam DBMS. Ada beberapa jenis bahasa dalam basis data yang digunakan dalam DBMS, antara lain:
  • Structured Query Language (SQL): Bahasa dalam basis data yang paling umum digunakan dalam DBMS. SQL digunakan untuk memasukkan, mengubah, mengambil, dan menghapus data dalam basis data.
  • Data Definition Language (DDL): Bagian dari SQL yang digunakan untuk menentukan bagaimana data disimpan dan diorganisasi dalam basis data.
  • Data Manipulation Language (DML): Bagian dari SQL yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, dan mengambil data dalam basis data.
  • Data Control Language (DCL): Bagian dari SQL yang digunakan untuk menentukan akses pengguna ke data dalam basis data.

Struktur Sistem Basis Data

  1. Basis data: Merupakan kumpulan data yang disimpan dan diorganisasi dalam DBMS.
  2. Sistem manajemen basis data (DBMS): Merupakan software yang digunakan untuk mengelola basis data. DBMS memastikan integritas data, mempermudah proses pengambilan data, dan membuat data dapat digunakan dalam berbagai aplikasi dan situasi.
  3. Aplikasi pengguna: Merupakan software yang digunakan untuk mengakses dan memanipulasi data dalam basis data.
  4. Interfase pengguna: Merupakan antarmuka yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan memanipulasi data dalam basis data.
  5. Bahasa basis data: Merupakan bahasa yang digunakan untuk mengakses dan memanipulasi data dalam DBMS.
  6. Sistem operasi: Merupakan software yang digunakan untuk mengatur akses pengguna dan memastikan integritas data dalam basis data.
  7. Hardware: Merupakan perangkat keras yang digunakan untuk menyimpan dan mengakses data dalam basis data.